Anilin
Pengertian
Anilin merupakan
senyawa organic dengan komposisi C6H7N yang termasuk kedalam senyawa aromatic,
dengan bantuan doping asam aniline dapat menjadi bahan konduktor dengan nilai
konduktivitas tertentu.[1]
Panjang gelombang maksimal anilin adalah 230 nm. Hal ini disebabkan pasangan
elektron menyendiri pada NH2 yang berinteraksi denagn elektron cincin untuk
meningkatkan densitas elektron di keseluruhan cincin, terutama pada posisi orto
dan para dari cincin.[2]
Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan
bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Di
dalam era industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak
digunakan sebagai zat pewarna dan karet sintetis dalam dunia industri.
Proses Pembuatan
Proses Pembuatan
Proses pembuatan
anilin dapat dilakukan melalui berbagai macam proses antara lain :
1. Aminasi
Chlorobenzen
Pada proses aminasi
chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan
katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin.
Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang
terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula
- mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan
chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer
campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke
reaktor dengan suhu reaksi 235 °C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia
cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu,
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : C6H5Cl + 2 NH3 ===>
C6H5NH2+ NH4Cl Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa
nitro anilin dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).
2. Reduksi
Nitrobenzen
a. Reduksi fasa cair
Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana asam ( HCl
) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170 °C dan tekanan antara
50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen sehingga akan terbentuk
air, dengan bantuan katalis Fe2O3 reaksinya sebagai berikut :
4 C6H5NO2 + 11 H2 ===> 4 C6H5NH2 + 8 H2O
( Faith and Keyes,
DB, 1957 )
Proses reduksi dalam
fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan yang digunakan tinggi
sehingga kurang effisien dari segi ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan
adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).
b. Reduksi fasa gas
Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam fasa gas, sebagai
pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat reaksi dibantu dengan
katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :
C6H5NO2 + 3 H2
===> C6H5NH2 + 2H2O
Pada proses reduksi
fasa gas dengan suhu didalam reaktor sekitar 275 - 350 °C dan tekanan 1,4 atm,
reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan panas. Yield
yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari hasil (
anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi komersial
dapat digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Anilin
Comments
Post a Comment