LARUTAN STANDAR ASAM - BASA
Bahan baku ada 2 macam, yaitu :
- Bahan baku primer
- Bahan baku sekunder
Bahan baku primer
Bila kita menimbang sejumlah bahan baku primer misalnya g mg yang mempunyai
bobot setara (ekivalen) BE: k dilarutkan dalam v mL, maka kenormalan dalam v
larutan mL, maka kenormalan dari larutan primer sesuai dengan perhitungan.
Jadi bahan baku primer
dianggap murni, tidak mengan-dung mengandung air, bahan kimia lain baik sebagai
kotoran maupun hasil pemecahan bahan baku , oleh
karena itu bahan baku
primer harus memenuhi beberapa syarat yaitu
:
a. Harus murni atau mudah dimurniakan
b. Harus dapat
dikeringkan dan tidak higroscopis
c. Harus mantap dalam keadaan murni (padat) atau
larutan.
d. Harus dapat
larut dalam pelarut yang cocok,
e. Harus dapat bereaksi secara stokhiometri
dengan larutan yang akan distandarisasikan atau dengan zat yang akan ditetapkan
kadarnya, bobot ekivalenya besar, sehingga kesalahan penimbangan sekecil-kecilnya.
Bahan baku asam.
Untuk menetapkan kenormalan basa.
KHC8H4O4 : Kalium Hidrogen Ptalat
C6H5COOH :
Asam Benzoat
NH2SO3H :
Asam Sulfamat
H2C2O4.2H2O : Asam
Oksalat
Bahan baku basa,
Untuk menentukan kenormalan asam.
Na2C03 :
Natrium Karbonat
Na2B407.10H20 : Natrium Tetra Borat (Boraks)
Bahan baku
sekunder
Tidak seperti bahan baku primer, bila kita
melarut-kan sejumlah tertentu bahan baku sekunder dalam volume yang tertentu
maka kenormalan tidak dapat tepat seperti kita hitung secara teoritis. Hal ini
ini disebabkan bahan baku sekunder tidak mantap, misalnya :
Menarik uap air : H2S04 pekat, NaOH
Mudah menguap :
HC1 pekat
Menarih CO2 : NaOH,
KOH
Akan tetapi larutan bahan ini cukup mantap
sehingga setelah ditetapkan titarnya
dapat dipakai sebagai penitar.
Larutan bahan baku (sekunder) asam
Untuk menitar basa : HCl , H2SO4.
Larutan bahan baku (sekunder) basa
Untuk menitar asam :
KOH , NaOH.
Comments
Post a Comment