Elektrolisis Litium
Gambar Lithium
Sumber logam litium adalah
spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC
kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4
ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq)
―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh
direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq)
―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis
litium. Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka
ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl
ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang
terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam
klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan
mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan
katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian
digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak
menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
Comments
Post a Comment